Jumat, 04 Februari 2011

ANALISIS BANGUNAN PUBLIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEPIKTIF

Definisi Kritik Depiktif :

Kritik Depiktif yaitu : metode kritik dalam arsitektur yang cenderung tidak dipandang sebagai sebuah bentuk kritik, karena ia tidak didasarkan pada pernyataan baik atau buruk sebuah bangunan. Sebagaimana tradisi dalam kritik kesenian yang lain, metode ini menyatakan apa yang sesungguhnya ada dan terjadi disana.

Object Pengamatan : Museum Seni Rupa Dan Keramik
Museum Seni Rupa dan Keramik terletak di Jalan Pos Kota No 2, Kotamadya Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Indonesia. Museum yang tepatnya berada di seberang Museum Sejarah Jakarta itu memajang keramik lokal dari berbagai daerah di Tanah Air, dari era Kerajaan Majapahit abad ke-14, dan dari berbagai negara di dunia.




Gedung yang dibangun pada 12 Januari 1870 itu awalnya digunakan oleh Pemerintah Hindia-Belanda untuk Kantor Dewan Kehakiman pada Benteng Batavia (Ordinaris Raad van Justitie Binnen Het Kasteel Batavia). Saat pendudukan Jepang dan perjuangan kemerdekaan sekitar tahun 1944, tempat itu dimanfaatkan oleh tentara KNIL dan selanjutnya untuk asrama militer TNI.
Pada 10 Januari 1972, gedung dengan delapan tiang besar di bagian depan itu dijadikan bangunan bersejarah serta cagar budaya yang dilindungi. Tahun 1973-1976, gedung tersebut digunakan untuk Kantor Walikota Jakarta Barat dan baru setelah itu diresmikan oleh Presiden (saat itu) Soeharto sebagai Balai Seni Rupa Jakarta.
Pada 1990 bangunan itu akhirnya digunakan sebagai Museum Seni Rupa dan Keramik yang dirawat oleh Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta.

Museum ini menyajikan koleksi dari hasil karya seniman-seniman Indonesia sejak kurun waktu 1800-an hingga saat sekarang.
Koleksi Seni Lukis Indonesia dibagi menjadi beberapa ruangan berdasarkan periodisasi yaitu:
• Ruang Masa Raden Saleh (karya-karya periode 1880 - 1890)
• Ruang Masa Hindia Jelita (karya-karya periode 1920-an)
• Ruang Persagi (karya-karya periode 1930-an)
• Ruang Masa Pendudukan Jepang (karya-karya periode 1942 - 1945)
• Ruang Pendirian Sanggar (karya-karya periode 1945 - 1950)
• Ruang Sekitar Kelahiran Akademis Realisme (karya-karya periode 1950-an)
• Ruang Seni Rupa Baru Indonesia (karya-karya periode 1960 - sekarang)





Sedangkan koleksi keramik menampilkan keramik dari beberapa daerah Indonesia dan seni kreatif kontemporer. Selain itu ada juga koleksi keramik dari mancanegara seperti keramik dari Tiongkok, Thailand, Vietnam, Jepang dan Eropa dari abad 16 sampai dengan awal abad 20.

ANALISA BANGUNAN PUBLIK MENGUNAKAN METODE KRITIK DESKRIPTIF

Dibanding metode kritik lain descriptive criticism tampak lebih nyata(factual)
- Deskriptif mencatat fakta-fakta pengalaman seseorang terhadap bangunan atau kota
- Lebih bertujuan pada kenyataan bahwa jika kita tahu apa yang sesungguhnya suatu kejadian dan proses kejadiannya maka kita dapat lebih memahami makna bangunan.
- Lebih dipahami sebagai sebuah landasan untuk memahami bangunan melalui berbagai unsur bentuk yang ditampilkannya
- Tidak dipandang sebagai bentuk to judge atau to interprete. Tetapi sekadar metode untuk melihat bangunan sebagaimana apa adanya dan apa yang terjadi di dalamnya.

Jenis Metode Kritik Deskriptif
Depictive Criticism (Gambaran bangunan)
1. Static (Secara Grafis)
Depictive criticism dalam aspek static memfokuskan perhatian pada elemen-elemen bentuk (form), bahan (materials) dan permukaan (texture).
2. Dynamic (Secara Verbal)
Tidak seperti aspek statis, aspek dinamis depictive mencoba melihat bagaimana bangunan digunakan bukan dari apa bangunan di buat.
Aspek dinamis mengkritisi bangunan melalui : Bagaimana manusia bergerak melalui ruang-ruang sebuah bangunan? Apa yang terjadi disana? Pengalaman apa yang telah dihasilkan dari sebuah lingkungan fisik?
3. Process (Secara Prosedural)
Merupakan satu bentuk depictive criticism yang menginformasikan kepada kita tentang proses bagaimana sebab-sebab lingkungan fisik terjadi seperti itu.
Biographical Criticism (Riwayat Hidup)
Contextual Criticism ( Persitiwa)

STATIC – DEPICTIVE CRITICISM
Nama Bangunan : Museum Guggenheim Bibao
Fungsi Bangunan : Museum
Guggenheim Museum Bilbao adalah sebuah museum dan seni modern kontemporer dirancang oleh Kanada-Amerika arsitek Frank Gehry , dibangun oleh Ferrovial dan terletak di Bilbao , Basque Country , Spanyol.Hal ini dibangun di sepanjang Sungai Nervion , yang berjalan melalui kota Bilbao ke Pantai Atlantik.Guggenheim adalah salah satu dari beberapa museum milik Solomon R. Guggenheim Foundation.Salah satu yang paling dikagumi karya arsitektur kontemporer , bangunan ini telah dipuji sebagai "momen tunggal dalam budaya arsitektur" karena merupakan "salah satu saat langka ketika kritikus, akademisi, dan masyarakat umum semua bersatu tentang sesuatu.



1.Static ( secara grafis )
-Bentuk bangunan kontenporer yg menyerupai sebuah kapal ini dibangun untuk revitalisasi bagi kota bilbao dan untuk basque country
-Kurva di gedung itu rancang secara acak untuk menangkap cahaya


2. Dinamic ( Secara Verbal )
- Struktur-struktur yang di ekspose bisa membuat manusia lebih bersemangat dalam mengunjungi museum ini.
-Struktur di timbulkan agar memberi kesan estetika untuk bangunan tersebut
- Karena di dalam museum suasana sangat tenang, jadi manusia akan merasakan ketenangan di dalam museum ini,sambil melihat-lihat karya seni tentunya akan menjadi lebih rileks atau santai

3. Process (Secara Prosedural)
Lingkungan di sekitar museum terdapat banyak sculpture yg unik,sehingga pengunjung menikmati view yg dimiliki museum tersebut,dari dalam museum ataupun taman museum tersebut.