Sabtu, 30 April 2011

The New Performing Arts centre


- THE EYE OF THE STORM

Seoul2005
South Korea
          The New Performing Arts centre (Opera House, Concert  
  hall and Outdoor Concert Hall)
          Di Pulau Nodeul,terletak di sebuah pulau buatan sepanjang
  sungai Hangang.
          Bangunan bulat seperti kristal.
          Bagian dalam/bagian luar » bentuk berbentuk lonjong panjang galeria yang mengaktifkan mengatur suhu internal pusat menurut iklim musim.
Baja struktur lentur mempunyai fungsi ganda bertindak sebagai membangun menjadikan pelengkap dan sebagai bagian dari menggantung sistem tembus cahaya polycarbonate kain linen.






















Sistem Struktur Dan Beban Pada Struktur


Struktur adalah sebuah sistem, artinya gabungan atau rangkaian dari berbagai macam elemen-elemen yang dirakit sedemikian rupa hingga menjadi satu kesatuan yang utuh.
Elemen-Elemen Dasar Struktur
Elemen Struktur Vertikal ;
          Kolom Murni ; perletakan kolom (Lihat Lampiran Gambar)
         Letak kolom dengan pengulangan secara merata
         Letak kolom ditepi,
         Ditepi dan ditengah
         Letak kolom terpusat
          Dinding Murni ; Lihat Lampiran Gambar)
         Dinding Lurus/Linear
         Dinding Siku/Tekuk
         Dinding Core Terbuka
         Dinding Core Tertutup
          Gabungan/Kombinasi
         Kombinasi antara kolom, dinding-dinding
         Dapat diletakkan tegak, miring atu kurva

Elemen Struktur Horizontal ;
          Plat Lantai ; (Lihat Lampiran Gambar)
         Plat Beton Slab (Solid)
         Plat Wafel
         Plat Komposit (Steel Deck - Bondex)
         Plat Berongga (Hollow-core concrete slabs)
          Atap Datar
         Dak Beton
         Steel Deck
         Komposit/Kombinasi
          Balok-Balok ; (Lihat Lampiran Gambar)
         Balok Paralel; satu arah (oneway) dan dua arah (two way system)
         Balok dengan susunan Radial
         Balok dengan susunan Diagonal
         Balok dengan susunan Kombinasi (Hibrid)
Elemen Dasar Struktur menurut Bentuk Geometrik
          Elemen Garis Lurus (Balok dan Kolom) – merupakan elemen struktur satu dimensi.
          Elemen Bidang Datar (Flat Surface Structure/Slab)
          Elemen Lipat/Patah dan Lipat Kurva ( “Folded and Curved Line“)
          Elemen Dinding Lengkung dan Dinding Miring
          Elemen Permukaan Lengkung (“Curved Surface“)


Beban ada struktur
Beban Gravitasi
Tegak Lurus Kebumi, vertikal ke bumi, beban yang secara alami dimiliki oleh setiap benda di muka bumi.

Beban Lateral atau Horizontal
Tegak Lurus terhadap beban gravitasi atau mendatar relatif sejajar permukaan bumi.

Beban yang disebabkan Alam (Geofisika)
Arus dan Gelombang air, geothermal-uap dan gas, angin, gempa tektonik dan vulkanik, hujan, salju, dsb.

Beban yang disebabkan Buatan Manusia (Man Made)
getaran kendaraan, suara buatan, ledakan bom, nuklir, benturan, pukulan, dsb.

Beban Mati
          Berat Sendiri – Struktur dan Seisinya
          Sifatnya Permanen – Tetap, Statik
          Beban mati dapat dihitung dengan akurat – material dan  komponennya jelas.
Contoh :
          Struktur dinding, lantai, atap, plafon, perlengkapan Sistem Mekanikal Elektrikal
          Rincian beban dapat dilihat dalam Tabel Beban

Beban Hidup
          Salju, Air hujan, Es
          Tekanan Air,Tanah, dan Air Tanah
          Beban Angin
          Beban Gempa ;
                - Pergeseran pada Patahan/plate
                - Tanah Longsor, Tanah Turun pada lapisan bawah
                - Tsunami
          Beban Termis – Panas, Memuai dan Pemuaian
          Beban Ledakan – Nuklir, Super Sonic
          Sifatnya Berubah  atau Temporari atau Semi Permanen
          Beban Hidup terkadang sukar diprekdiksi arah dan besarnya
          Besaran dapat berubah menurut Waktu dan Tempat
          Beban Hidup dapat bekerja secara Statik ataupun Dinamik
Contoh :
          Orang, Perabot Interior-Furnitur, Dinding Partisi, Sebagian Perlengkapan Mekanikal (tangki air, pipa, dll).
          Rincian beban dapat dilihat dalam Tabel Beban

TAMAN ATAP


aman atap adalah setiap taman di atap sebuah bangunan . Selain manfaat dekoratif, penanaman atap dapat menyediakan makanan, mengatur suhu, manfaat hidrologi, peningkatan arsitektur, habitat atau koridor untuk satwa liar, dan kesempatan rekreasi.
 



















Tanaman memiliki kemampuan untuk mengurangi penyerapan panas secara keseluruhan dari gedung yang kemudian mengurangi konsumsi energi. "Penyebab utama dari panas build-up di kota-kota adalah insolation , penyerapan radiasi matahari oleh jalan dan bangunan di kota dan penyimpanan ini panas dalam bahan bangunan dan re-radiasi yang berikutnya. Tanaman permukaan Namun, sebagai akibatnya transpirasi, jangan naik lebih dari 4-5 ° C di atas ambien dan kadang-kadang dingin ". Hal ini kemudian diterjemahkan ke dalam pendingin lingkungan antara 3,6 dan 11,3 derajat Celsius (6,5 dan 20,3 ° F), tergantung pada wilayah di bumi (di daerah lebih panas, suhu lingkungan akan dingin lebih). Sebuah penelitian di National Research Council of Canada menunjukkan perbedaan antara atap dengan taman dan atap tanpa kebun terhadap suhu. Hasil studi menunjukkan efek suhu pada lapisan atap yang berbeda pada waktu yang berbeda setiap hari. kebun Atap ini jelas sangat bermanfaat dalam mengurangi pengaruh suhu terhadap atap tanpa kebun. "Jika diadopsi secara luas, taman atap dapat mengurangi pulau panas perkotaan, yang akan mengurangi asap episode, masalah yang terkait dengan stres panas dan konsumsi energi lebih rendah lebih lanjut."
 












Menjadi hijau merupakan prioritas tinggi untuk perencana kota. Manfaat lingkungan dan estetika kota adalah motivasi utama." Ini dihitung bahwa "suhu di Tokyo dapat diturunkan dengan 0,11-0,84 ° C jika 50% dari semua ruang yang tersedia atap ditanam dengan tanaman hijau. Hal ini akan menyebabkan simpanan sekitar 100 juta yen per hari di Teman listrik tagihan kota. "
Singapura sangat aktif dalam pembangunan perkotaan hijau."Atap kebun kemungkinan hadir untuk membawa pengertian tentang sifat dan ruang terbuka lebih lanjut dalam pembangunan gedung tinggi.Alasan rekreasi, seperti rekreasi dan relaksasi, mempercantik lingkungan, dan tanaman hijau dan alam, menerima paling banyak suara.
 

KONSERVASI BANGUNAN CAGAR BUDAYA

Cagar budaya adalah kegiatan untuk menjaga atau melakukan konservasi terhadap benda-benda alam atau buatan manusia yang dianggap memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Di Indonesia, benda cagar budaya harus berumur sekurang-kurangnya 50 tahun (UU No.5 tahun 1992).
Benda cagar budaya tidak hanya penting bagi disiplin ilmu arkeologi, tetapi terdapat berbagai disiplin yang dapat melakukan analisis terhadapnya. Antropologi misalnya dapat melihat kaitan antara benda cagar budaya dengan kebudayaan sekarang.
Cagar budaya bangunan golongan A
Candi Borobudur


Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.
Nama Candi Borobudur
Mengenai penamaannya juga terdapat beberapa pendapat diantaranya:
Raffles: Budur yang kuno (Boro= kuno, budur= nama tempat) Sang Budha yang agung (Boro= agung, budur= Buddha) Budha yang banyak (Boro= banyak, budur= Buddha)
Moens: Kota para penjunjung tinggi Sang Budha
Casparis: Berasal dari kata sang kamulan ibhumisambharabudara, berdasarkan kutipan dari prasasti Sri Kahulunan 842 M yang artinya bangunan suci yang melambangkan kumpulan kebaikan dari kesepuluh tingkatan Bodhisattva.
Poerbatjaraka: Biara di Budur (Budur= nama tempat/desa)
Soekmono dan Stutertheim: Bara dan budur berarti biara di atas bukit Menurut Soekmono fungsi Candi Borobudur sebagai tempat ziarah untuk memuliakan agama Budha aliran Mahayana dan pemujaan nenek moyang.


Pemugaran
Upaya pemugaran Candi Borobudur dilakukan sebanyak dua kali yaitu pertama dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda dibawah pimpinan Van Erp dan yang kedua dilakukan oleh pemerintah Indonesia yang diketuai oleh Soekmono (alm). 
Pemugaran I tahun 1907 – 1911, Pemugaran I sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah Hindia Belanda. Sasaran pemugaran lebih banyak ditujukan pada bagian puncak candi yaitu tiga teras bundar dan stupa pusatnya. Namun oleh karena beberapa batunya tidak diketemukan kembali, bagian puncak (catra) stupa, tidak bisa dipasang kembali. Pemugaran bagian bawahnya lebih bersifat tambal sulam seperti perbaikan/pemerataan lorong, perbaikan dinding dan langkan tanpa pembongkaran sehingga masih terlihat miring. Usaha-usaha konservasi telah dilakukan sejak pemugaran pertama oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan terus menerus mengadakan pengamatan dan penelitian terhadap Candi Borobudur, sementara proses kerusakan dan pelapukan batu-batu Candi Borobudur yang disebabkan oleh berbagai faktor terus berlangsung. Dan hasil penelitian yang diadakan oleh suatu panitia yang dibentuk dalam tahun 1924 diketahui bahwa sebab-sebab kerusakan itu ada 3 macam, yaitu korosi, kerja mekanis dan kekuatan tekanan dan tegangan di dalam batu-batu itu sendiri (O.V. 1930 : 120-132).
Pemugaran II tahun 1973 – 1983, Sesudah usaha pemugaran Van Erp berhasil diselesaikan pada tahun 1911, pemeliharaan terhadap Candi Borobudur terus dilakukan. Berdasarkan perbandingan antara kondisi saat itu dengan foto-foto yang dibuat Van Erp 10 tahun sebelumnya, diketahui ternyata proses kerusakan pada Candi Borobudur terus terjadi dan semakin parah, terutama pada dinding relief batu-batunya rusak akibat pengaruh iklim. Selain itu bangunan candinya juga terancam oleh kerusakan. Dengan masuknya Indonesia menjadi anggota PBB, maka secara otomatis Indonesia menjadi anggota UNESCO. Melalui lembaga UNECO tersebut, Indonesia mulai mengimbau kepada dunia internasional untuk ikut menyelamatkan bangunan yang sangat bersejarah tersebut. Usaha tersebut berhasil, dengan dana dari Pelita dan dana UNESCO, pada tahun 1975 mulailah dilakukan pemugaran secara total. Oleh karena pada tingkat Arupadhatu keadaannya masih baik, maka hanya tingkat bawahnya saja yang dibongkar. Dalam pembongkaran tersebut ada tiga macam pekerjaan, yaitu tekno arkeologi yang terdiri atas pembongkaran seluruh bagian Rupadhatu, yaitu empat tingkat segi empat di atas kaki candi, pekerjaan teknik sipil yaitu pemasangan pondasi beton bertulang untuk mendukung Candi Borobudur untuk setiap tingkatnya dengan diberi saluran air dan lapisan kedap air di dalam konstruksinya, dan pekerjaan kemiko arkeologis yaitu pembersihan dan pengawetan batu-batunya, dan akhirnya penyusunan kembali batu-batu yang sudah bersih dari jasad renik (lumut, cendawan, dan mikroorganisme lainnya) ke bentuk semula.

Perlindungan
Usaha perlindungan dilakukan dengan membuat mintakat (zoning) pada situs Candi Borobudur yaitu:
- Zone I Area suci, untuk perlindungan monumen dan lingkungan arkeologis (radius 200 m)
- Zone II Zona taman wisata arkeologi, untuk menyediakan fasilitas taman dan perlindungan lingkungan sejarah (radius 500 m)
- Zone III Zona penggunaan tanah dengan aturan khusus, untuk mengontrol pengembangan daerah di sekitar taman wisata (radius 2 km)
- Zone IV Zona Perlindungan daerah bersejarah, untuk perawatan dan pencegahan kerusakan daerah sejarah (radius 5 km)
- Zone V Zona taman arkeologi nasional, untuk survei arkeologi pada daerah yang luas dan pencegahan kerusakan monumen yang masih terpendam (radius 10 km)
Zona I dan zona II dimiliki oleh pemerintah. Zona I dikelola oleh Balai Studi dan Konservasi Borobudur, zona II dikelola oleh PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko. Pada zona II juga tersedia fasilitas turis : parkir mobil, loket tiket, pusat informasi, museum, kios-kios, dan lain-lain. Zona III, IV, dan V dimiliki oleh masyarakat, tetapi pemanfaatannya dikontrol oleh pemerintah daerah.






Cagar budaya  bangunan golongan B
Museum Seni Rupa dan Keramik


Museum Seni Rupa dan Keramik terletak di Jalan Pos Kota No 2, Kotamadya Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Indonesia. Museum yang tepatnya berada di seberang Museum Sejarah Jakarta itu memajang keramik lokal dari berbagai daerah di Tanah Air, dari era Kerajaan Majapahit abad ke-14, dan dari berbagai negara di dunia.
Gedung yang dibangun pada 12 Januari 1870 itu awalnya digunakan oleh Pemerintah Hindia-Belanda untuk Kantor Dewan Kehakiman pada Benteng Batavia (Ordinaris Raad van Justitie Binnen Het Kasteel Batavia). Saat pendudukan Jepang dan perjuangan kemerdekaan sekitar tahun 1944, tempat itu dimanfaatkan oleh tentara KNIL dan selanjutnya untuk asrama militer TNI.
Pada 10 Januari 1972, gedung dengan delapan tiang besar di bagian depan itu dijadikan bangunan bersejarah serta cagar budaya yang dilindungi. Tahun 1973-1976, gedung tersebut digunakan untuk Kantor Walikota Jakarta Barat dan baru setelah itu diresmikan oleh Presiden Soeharto sebagai Balai Seni Rupa Jakarta.
Pada 1990 bangunan itu akhirnya digunakan sebagai Museum Seni Rupa dan Keramik yang dirawat oleh Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta.









Cagar budaya  bangunan golongan C
Pasar Baru, JAKARTA



Pasar Baru adalah kawasan perdagangan yang berpusat di Jalan Pasar Baru, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Pusat perbelanjaan ini didirikan pada tahun 1820,dan merupakan pusat perbelanjaan tertua di Jakarta.
Pusat perbelanjaan ini dibangun pada tahun 1820 sebagai Passer Baroe sewaktu Jakarta masih bernama Batavia. Orang yang berbelanja di Passer Baroe adalah orang Belanda yang tinggal di Rijswijk (sekarang Jalan Veteran).Toko-toko di Passer Baroe dibangun dengan gaya arsitektur Cina dan Eropa.
Di antara toko-toko lama yang masih ada hingga kini adalah Apotek Kimia Farma, toko Lee Ie Seng, toko perabot rumah tangga Melati, toko jam Tjung-Tjung, dan toko kacamata Seis (Tjun Lie). Penjahit jas yang sudah ada sejak dulu adalah Isardas, Hariom, dan Gehimal, dan wanita berbelanja di toko kain Bombay dan Lilaram.Toko-toko besar yang dulunya pernah ada di antaranya Toko Europa dan Toko de Zon. Pengusaha ritel Matahari Putra Prima mendirikan bisnisnya di Pasar Baru pada tahun 1958.
Di ujung utara Jalan Pasar Baru dulunya merupakan pusat pedagang komik. Bioskop yang pernah ada di kawasan Pasar Baru adalah Bioskop Globe, Bioskop Capitol, dan Bioskop Astoria (Bioskop Satria) di Pintu Air. Pasar Baru merupakan tempat kelahiran rumah makan Bakmi Gang Kelinci. Usaha rumah makan ini dimulai pada tahun 1957 sebagai pedagang mi gerobak di Jalan Pintu Besi, depan Bioskop Globe.











PENGARTIAN KONSERVASI

 Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan.

Menurut ilmu lingkungan, Konservasi adalah :

-          Upaya efisiensi dari penggunaan energi, produksi, transmisi, atau distribusi yang berakibat pada pengurangan konsumsi energi di lain pihak menyediakan jasa yang sama tingkatannya.
-          Upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati terhadap lingkungan dan sumber daya alam.
-          Pengelolaan terhadap kuantitas tertentu yang stabil sepanjang reaksi kiamia atau transformasi fisik. ( Fisik )
-          Upaya suaka dan perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan
-          Suatu keyakinan bahwa habitat alami dari suatu wilayah dapat dikelola, sementara keaneka-ragaman genetik dari spesies dapat berlangsung dengan mempertahankan lingkungan alaminya.

Di Indonesia konservasi adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya. Sementara taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam merupakan Kawasan Pelestarian Alam (KPA).

Taman nasional mempunyai ekosistem asli yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman hutan raya untuk tujuan koleksi tumbuhan dan satwa yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi. Taman wisata alam dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam.

Kawasan konservasi mempunyai karakteristik sebagaimana berikut:

-          Karakteristik, keaslian atau keunikan ekosistem (hutan hujan tropis/'tropical rain forest' yang meliputi pegunungan, dataran rendah, rawa gambut, pantai)
-          Habitat penting/ruang hidup bagi satu atau beberapa spesies (flora dan fauna) khusus: endemik (hanya terdapat di suatu tempat di seluruh muka bumi), langka, atau terancam punah (seperti harimau, orangutan, badak, gajah, beberapa jenis burung seperti elang garuda/elang jawa, serta beberapa jenis tumbuhan seperti ramin). Jenis-jenis ini biasanya dilindungi oleh peraturan perundang-undangan.
-          Tempat yang memiliki keanekaragaman plasma nutfah alami.
-          Lansekap (bentang alam) atau ciri geofisik yang bernilai estetik/scientik.
-          Fungsi perlindungan hidro-orologi: tanah, air, dan iklim global.
Pengusahaan wisata alam yang alami (danau, pantai, keberadaan satwa liar yang menarik).

Jumat, 04 Februari 2011

ANALISIS BANGUNAN PUBLIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEPIKTIF

Definisi Kritik Depiktif :

Kritik Depiktif yaitu : metode kritik dalam arsitektur yang cenderung tidak dipandang sebagai sebuah bentuk kritik, karena ia tidak didasarkan pada pernyataan baik atau buruk sebuah bangunan. Sebagaimana tradisi dalam kritik kesenian yang lain, metode ini menyatakan apa yang sesungguhnya ada dan terjadi disana.

Object Pengamatan : Museum Seni Rupa Dan Keramik
Museum Seni Rupa dan Keramik terletak di Jalan Pos Kota No 2, Kotamadya Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Indonesia. Museum yang tepatnya berada di seberang Museum Sejarah Jakarta itu memajang keramik lokal dari berbagai daerah di Tanah Air, dari era Kerajaan Majapahit abad ke-14, dan dari berbagai negara di dunia.




Gedung yang dibangun pada 12 Januari 1870 itu awalnya digunakan oleh Pemerintah Hindia-Belanda untuk Kantor Dewan Kehakiman pada Benteng Batavia (Ordinaris Raad van Justitie Binnen Het Kasteel Batavia). Saat pendudukan Jepang dan perjuangan kemerdekaan sekitar tahun 1944, tempat itu dimanfaatkan oleh tentara KNIL dan selanjutnya untuk asrama militer TNI.
Pada 10 Januari 1972, gedung dengan delapan tiang besar di bagian depan itu dijadikan bangunan bersejarah serta cagar budaya yang dilindungi. Tahun 1973-1976, gedung tersebut digunakan untuk Kantor Walikota Jakarta Barat dan baru setelah itu diresmikan oleh Presiden (saat itu) Soeharto sebagai Balai Seni Rupa Jakarta.
Pada 1990 bangunan itu akhirnya digunakan sebagai Museum Seni Rupa dan Keramik yang dirawat oleh Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta.

Museum ini menyajikan koleksi dari hasil karya seniman-seniman Indonesia sejak kurun waktu 1800-an hingga saat sekarang.
Koleksi Seni Lukis Indonesia dibagi menjadi beberapa ruangan berdasarkan periodisasi yaitu:
• Ruang Masa Raden Saleh (karya-karya periode 1880 - 1890)
• Ruang Masa Hindia Jelita (karya-karya periode 1920-an)
• Ruang Persagi (karya-karya periode 1930-an)
• Ruang Masa Pendudukan Jepang (karya-karya periode 1942 - 1945)
• Ruang Pendirian Sanggar (karya-karya periode 1945 - 1950)
• Ruang Sekitar Kelahiran Akademis Realisme (karya-karya periode 1950-an)
• Ruang Seni Rupa Baru Indonesia (karya-karya periode 1960 - sekarang)





Sedangkan koleksi keramik menampilkan keramik dari beberapa daerah Indonesia dan seni kreatif kontemporer. Selain itu ada juga koleksi keramik dari mancanegara seperti keramik dari Tiongkok, Thailand, Vietnam, Jepang dan Eropa dari abad 16 sampai dengan awal abad 20.

ANALISA BANGUNAN PUBLIK MENGUNAKAN METODE KRITIK DESKRIPTIF

Dibanding metode kritik lain descriptive criticism tampak lebih nyata(factual)
- Deskriptif mencatat fakta-fakta pengalaman seseorang terhadap bangunan atau kota
- Lebih bertujuan pada kenyataan bahwa jika kita tahu apa yang sesungguhnya suatu kejadian dan proses kejadiannya maka kita dapat lebih memahami makna bangunan.
- Lebih dipahami sebagai sebuah landasan untuk memahami bangunan melalui berbagai unsur bentuk yang ditampilkannya
- Tidak dipandang sebagai bentuk to judge atau to interprete. Tetapi sekadar metode untuk melihat bangunan sebagaimana apa adanya dan apa yang terjadi di dalamnya.

Jenis Metode Kritik Deskriptif
Depictive Criticism (Gambaran bangunan)
1. Static (Secara Grafis)
Depictive criticism dalam aspek static memfokuskan perhatian pada elemen-elemen bentuk (form), bahan (materials) dan permukaan (texture).
2. Dynamic (Secara Verbal)
Tidak seperti aspek statis, aspek dinamis depictive mencoba melihat bagaimana bangunan digunakan bukan dari apa bangunan di buat.
Aspek dinamis mengkritisi bangunan melalui : Bagaimana manusia bergerak melalui ruang-ruang sebuah bangunan? Apa yang terjadi disana? Pengalaman apa yang telah dihasilkan dari sebuah lingkungan fisik?
3. Process (Secara Prosedural)
Merupakan satu bentuk depictive criticism yang menginformasikan kepada kita tentang proses bagaimana sebab-sebab lingkungan fisik terjadi seperti itu.
Biographical Criticism (Riwayat Hidup)
Contextual Criticism ( Persitiwa)

STATIC – DEPICTIVE CRITICISM
Nama Bangunan : Museum Guggenheim Bibao
Fungsi Bangunan : Museum
Guggenheim Museum Bilbao adalah sebuah museum dan seni modern kontemporer dirancang oleh Kanada-Amerika arsitek Frank Gehry , dibangun oleh Ferrovial dan terletak di Bilbao , Basque Country , Spanyol.Hal ini dibangun di sepanjang Sungai Nervion , yang berjalan melalui kota Bilbao ke Pantai Atlantik.Guggenheim adalah salah satu dari beberapa museum milik Solomon R. Guggenheim Foundation.Salah satu yang paling dikagumi karya arsitektur kontemporer , bangunan ini telah dipuji sebagai "momen tunggal dalam budaya arsitektur" karena merupakan "salah satu saat langka ketika kritikus, akademisi, dan masyarakat umum semua bersatu tentang sesuatu.



1.Static ( secara grafis )
-Bentuk bangunan kontenporer yg menyerupai sebuah kapal ini dibangun untuk revitalisasi bagi kota bilbao dan untuk basque country
-Kurva di gedung itu rancang secara acak untuk menangkap cahaya


2. Dinamic ( Secara Verbal )
- Struktur-struktur yang di ekspose bisa membuat manusia lebih bersemangat dalam mengunjungi museum ini.
-Struktur di timbulkan agar memberi kesan estetika untuk bangunan tersebut
- Karena di dalam museum suasana sangat tenang, jadi manusia akan merasakan ketenangan di dalam museum ini,sambil melihat-lihat karya seni tentunya akan menjadi lebih rileks atau santai

3. Process (Secara Prosedural)
Lingkungan di sekitar museum terdapat banyak sculpture yg unik,sehingga pengunjung menikmati view yg dimiliki museum tersebut,dari dalam museum ataupun taman museum tersebut.